Breaking News

Ketua DPRD Pasangkayu: InsyaAllah Menjalankan Amanah Demi Pasangkayu yang Lebih Baik Ke Depan.

 


Pasangkayu, Radar Jakarta News.com.

Pemilihan Umum (Pemilu) serentak Republik Indonesia (RI) akan digelar pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.

Salah satu daerah paling utara provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Kabupaten Pasangkayu yang sebelumnya bernama Kabupaten Mamuju Utara (Matra) juga akan menggelar hajatan politik lima tahunan tersebut.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pasangkayu, Alwiaty angkat bicara terkait pemilu serentak 2024 itu.

Dikonfirmasi Radar Jakarta News.com via sambungan sms telepon seluler belum lama ini mengatakan,  insyaAllah akan menjalankan amanah demi Pasangkayu yang lebih baik lagi ke depan.

"Jujur, masih terlalu banyak kekurangan yang bisa kami perbuat untuk daerah ini (Pasangkayu)," kata politisi partai Hanura tersebut.

Diakui Alwiaty banyak faktor penyebabnya.

"Semoga semua bisa kita lewati lebih baik lagi ke depan," katanya.

Dia mengharapkan dukungan dari semua pihak.

"Mohon doa'nya buat kami semua; bupati, wakil bupati (wabup), para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seluruh perangkat pemerintah sampai ditingkat paling bawah, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, dan seluruh anggota DPRD," harapnya.

Diketahui, Alwiaty merupakan anak mantan Wabup Pasangkayu dua periode Drs. H. Muhammad Saal.

Penting diketahui,  jumlah anggota DPRD Pasangkayu yang dilantik pada 27 Agustus 2019 lalu oleh Ketua Pengadilan Negeri Pasangkayu, I. G. Aryanta di Gedung DPRD Pasangkayu berjumlah 30 orang.

Namun, pada pemilu 2024 jumlah kursi DPRD Pasangkayu berkurang 5 kursi dari total 30 menjadi 25 kursi.

"Dari total 30 kursi DPRD Pasangkayu (pileg 2019), kini di pileg 2024 menjadi 25 kursi," kata  Syahran Ahmad, Ketua KPU Pasangkayu, Senin (14/11/2022) lalu.

Berkurangnya jumlah kursi DPRD Pasangkayu, kata Syahran, diakibatkan oleh jumlah penduduk Pasangkayu berkurang sekitar 16 ribu jiwa (8 persen).

Dikatakan, jumlah penduduk Pasangkayu media tahun 2022 tercatat sebesar 192.251 jiwa.

Sebelumnya mencapai 208.251 jiwa tersebar di 12 kecamatan, 59 desa, dan 4 kelurahan.

Sepuluh kecamatan mengalami kemunduran penduduk, dan dua kecamatan mengalami pertumbuhan penduduk.


Reporter: Andi Razak BW/redaksi.

Tidak ada komentar