Breaking News

Gelar Bincang Ke-24 Malam Ini,Pusat Kajian Kebudayaan Gayo Bahas Sastra Lisan Gayo.

 


 Aceh Tengah-

Orang Gayo memiliki sepuluh sastra lisan, di antaranya didong, kekeberen, kekitiken, melengkan, pantun, peribahasa, saer, sebuku, tep onem, dan ure-ure. “Kesepuluh sastra lisan ini yang akan dibincangkan dalam bincang ke-24 Pusat Kajian Kebudayaan Gayo malam ini, dengan narasumber Pak L.K. Ara. Pak merupakan pendokumentasi sastra lisan Gayo sekaligus penerima Angerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2019, Setelah itu, baru dibahas setiap sastra lisan secara komprehensif dan mendalam,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Selasa (26/7/2022)


Dalam perbincangan Pusat Kajian Kebudayaan Gayo sebelumnya, papar Yusradi, sempat dibahas dua kali tentang didong, didong urban, didong Gayo Transjakarta dan didong dengan kelop (kelompok didong) Musara Bintang dan ceh legendarisnya Djamaludin Meri atau lebih dikenal dengan Udin Musara. Juga, kekeberen (mendogeng, bercerita). 


“Bincang kali ini, membahas semua sastra lisan Gayo tadi. Tapi, tidak mendalam karena waktunya cuma 1.5 jam. Setelah ini, baru dibahas tentang sastra lisan Gayo lainnya, seperti kekitiken, melengkan, pantun, peribahasa, saer, sebuku, tep onem, dan ure-ure. Termasuk, hasil-hasil penelitian tentang kesepuluh sastra lisan tadi,” tutur Konsultan Kajian Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Pengelolaan dan Pelestarian Warisan Budaya Dataran Tinggi Gayo-Alas (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI (2019) tersebut. 


“Dalam paparannya nanti, Pak L.K. Ara akan ditemani istri, Ibu Hidayah, yang juga seorang seniman. Di Dataran Tinggi Gayo, ibu Hidayah dikenal sebagai seorang penyenandung sebuku (seni meratap) bersuara merdu, sempat aktif didong banan, mantan kariah, dan saat ini bergabung dalam kelompok Marawis “band tepuk” Al Falah. Biar peserta lebih mudah memahami tentang sastra lisan Gayo saat Pak L.K. Ara menyampaikan pemaparannya, terutama generasi muda Gayo dan peserta yang nongayo,” pungkas Yusradi.  


Bincang Sastra Lisan Gayo akan diadakan secara daring, Selasa malam (26/7/2022), mulai pukul 19:30 WIB dan bisa diikuti melalui tautan Zoom Meeting

https://us02web.zoom.us/j/81730848941?pwd=a2p0R05ON2dSVUtmV3RlRTdSUldidz09, Meeting ID: 817 3084 8941, dan Passcode: 764770, dengan narasumber L. K. Ara, dimoderatori langsung oleh Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo Yusradi Usman al-Gayoni, dan MC Illyin Sari Nate, mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Syiah Kuala (USK).


Aharuddin.

Tidak ada komentar