Breaking News

15 mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Forum Koordinasi Mahasiswa dan Pemuda (FKMP) Kabupaten Way Kanan kembali menyuarakan protes atas buruknya infrastruktur jalan di daerah mereka pada Selasa (27/5/2025).

 




Www.Radar jakartanews com

Dalam Aksi Damai Jilid II yang digelar di Kantor Pemda Way Kanan ini, mereka tak hanya menyampaikan keluhan, tetapi juga menawarkan sejumlah solusi inovatif, termasuk inisiatif Gerakan Dua Ribu Rupiah (GEDUR)untuk perbaikan jalan.


Aksi yang berlangsung damai sejak pukul 10.40 hingga 12.40 WIB ini dipimpin oleh Komang Saputra dari Peradah Provinsi Lampung. Mereka yang turut serta diantaranya perwakilan dari HMI, Peradah dan Sapma Pemuda Pancasila sambil membawa bendera organisasi dan alat pengeras suara untuk menyampaikan aspirasi.


Para massa aksi beraudiensi langsung dengan Plt Bupati Way Kanan, Ayu Asalasiyah, dan jajaran pejabat terkait.


Ketua FKMP, Nandang, menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi daerah melalui optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).


Ia mempertanyakan sejauh mana BUMD saat ini benar-benar berperan sebagai penggerak ekonomi dan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Sementara itu, Yogi, Sekretaris FKMP, mengusulkan agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan di Way Kanan dapat dialokasikan untuk perbaikan jalan.


Yang paling menarik, Yogi juga menggagas sebuah inisiatif independen yang melibatkan masyarakat dalam pengumpulan dana sukarela untuk mempercepat perbaikan jalan rusak, dengan pengawasan ketat dari Forkopimda.


Sementara itu ketua SAPMA PP, Fran Siska, memberikan saran kepada Plt Bupati supaya bisa turun langsung ketika ada pembangunan infrastruktur jalan di kabupaten Way Kanan agar dapat mengawasi pembangunan jalan tersebut dari oknum-oknum kontraktor yang nakal, karena setiap ada pembangunan jalan takkan bertahan lama, baru seumur jagung jalan sudah rusak kembali ulah kontraktor nakal.


Menanggapi aspirasi tersebut, Plt Bupati Ayu Asalasiyah menyatakan bahwa program dana sukarela akan dikaji terlebih dahulu.


Ia menekankan perlunya pembentukan wadah resmi agar program ini berjalan sesuai prosedur dan terhindar dari potensi penyimpangan.


Terkait BUMD, Ayu mengungkapkan bahwa pengembangannya masih dalam tahap kajian jenis usaha yang akan dijalankan.


Asisten II Setkab Way Kanan, Hendri Syahri, menambahkan bahwa perbaikan jalan telah direncanakan secara bertahap, termasuk di wilayah Rebang Tangkas.


Ia meminta masyarakat memahami keterbatasan anggaran daerah yang juga harus mengakomodasi sektor lain seperti pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar.


Aksi damai ini juga menghadirkan kisah pilu dari masyarakat terdampak langsung. Suryati, warga Kecamatan Kasui menceritakan musibah yang menimpa suaminya akibat jalan rusak saat perjalanan ziarah Idul Fitri.


Kecelakaan itu menyebabkan suaminya lumpuh dan tidak dapat bekerja, meninggalkan beban ekonomi berat bagi keluarga.


Suryati berharap pemerintah segera mempercepat perbaikan jalan di wilayah mereka.


Setelah menyampaikan tuntutan dan menerima tanggapan, aksi berakhir pukul 12.40 WIB tanpa adanya gangguan keamanan.


Aksi Damai Jilid II ini menunjukkan kepedulian generasi muda dan elemen masyarakat Way Kanan terhadap pembangunan daerah.


Pemerintah diharapkan dapat menanggapi secara konkret aspirasi ini, demi terwujudnya infrastruktur yang layak dan menunjang kesejahteraan masyarakat Way Kanan.

WwwRadar jakartanews com


(Anton Barlian )

Tidak ada komentar