Breaking News

Pendidikan Sepanjang Hayat (Pengertian, Konsep, Sasaran, dan Program) (Part 1) Oleh : AY Rizal, S.Pd., Pamong Belajar Ahli Madya

 


SIAK, RADARJAKARTA.NET— 

Di era modern seperti sekarang ini, kebutuhan akan pendidikan dirasakan semakin sangat penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia untuk senantiasa belajar, oleh karenanya muncul konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) yang menjamin setiap manusia untuk belajar sepanjang hidupnya.


Di Indonsia, konsep Pendidikan Sepanjang Hayat mulai dimasyarakatkan melalui Kebijaksanaan Negara melalui TAP MPR No. IV/MPR/1973 juncto TAP No. IV/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, menyatakan: “Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat”. Karena itu pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah dengan 4 (empat) Konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat, meliputi: “Pendidikan Sepanjang Hayat, Belajar Sepanjang Hayat, Pelajar Sepanjang Hayat, dan Kurikulum Pendidkan Sepanjang Hayat”.


Pendidikan Sepanjang Hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada rendahnya mutu pendidikan yakni kurangnya tingkat kesesuaian, efektivitas, daya saing, efisiensi, dan produktivitas pembelajaran sekolah. Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang dinamis dan fleksibel.


Sejalan dengan upaya penyesuian atas situasi-situasi baru, manusia pun ingin mencapai suatu kehidupan yang optimal. Selama manusia berusaha untuk meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, maka selama itulah manusia akan belajar terus sepanjang hidupnya, sehingga manusia selalu mendapatkan transformasi dan perubahan baru di dalam kehidupannya. Manusia yang senantiasa menjadikan proses belajar sebagai bagian dari kehidupannya, mereka akan senantiasa siap mengantisipasi perubahan yang timbul. Perubahan yang terjadi pada diri mereka adalah akibat langsung dari proses belajar yang senantiasa mereka lakukan. Konsekuensi perubahan yang terjadi akan menjadi titik tolak bagi mereka untuk senantiasa terus belajar dan senantiasa memiliki kesiapan untuk menghadapi perubahan.


Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat


Dalam banyak tulisan ilmiah, dikenal beberapa istilah yang berhubungan dengan Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) seperti; live long learning (belajar sepanjang hayat), continuring education (pendidikan berkelanjutan), futher education (pendidikan lanjutan), educational permanent (pendidikan tetap) dan recurrent education (pendidikan berulang). Istilah-istilah tersebut, kemudian terkonsep secara redaksional dalam istilah Pendidikan Sepanjang Hayat (R.H. Dave, 1973:107).


Berikut pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) menurut beberapa pakar pendidikan, diantaranya:


a. Menurut Sthepens: Pokok dalam Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) adalah seluruh individu harus memiliki kesempatan yang sistematik, terorganisir untuk instruksi, studi dan belajar di setiap kesempatan sepanjang hidup mereka. Adapun tujuannya adalah menyembuhkan kemunduran akan pendidikan sebelumnya sehingga memperoleh keterampilan baru, meningkatkan keahlian, mengembangkan kepribadian.


b. Silva menyatakan: Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) dengan prinsip pengorganisasian yang akhirnya memungkinkan pendidikan untuk melakukan fungsinya adal ah proses perubahan yang menuntut perkembangan individu.


Bersambung..


(Rilis/ES)

Tidak ada komentar