Diduga Kuat Orang Dekat Bupati Wajo Bagi - Bagi Proyek Melalui Praktik Monopoli.
Wajo, Radar Jakarta News.com.
Proyek - proyek strategis di wilayah Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), kini mulai digarap orang - orang yang mengaku dekat dengan Bupati Wajo, Andi Rosman.
Kedekatan itu diukur dari seberapa besar kontribusinya selama pemenangan Bupati Andi Rosman pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu.
Bahkan menurut sumber yang layak dipercaya menyebutkan soal siapa rekanan yang mendapatkan proyek strategis di Kabupaten Wajo. Hal ini menjadi bahan pembicaraan publik dan sejumlah kelompok anti korupsi.
Kelompok anti korupsi di daerah berjuluk "Bumi Lamaddukelleng" ini sendiri mungkin telah mengingatkan Bupati Wajo, Andi Rosman, agar mengawasi adanya praktik monopoli proyek.
Mereka berharap, di era kepemimpinan Andi Rosman, praktik korupsi terkait pelaksanaan proyek bisa dihentikan, sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto yang bertekad menciptakan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi.
Namun sungguh ironis, lanjut sumber tersebut, di tengah aparat hukum yang sedang giat - giatnya menangani kasus korupsi, justru berhembus kabar orang dekat dengan penguasa di Wajo yang bagi - bagi paket pekerjaan dengan dengan praktik monopoli.
Dua nama yang santer disebut di kalangan rekanan di Wajo yakni "Hi dan HH" dari kabupaten tetangga yang juga dikenal sebagai pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau Pom Bensin.
Masih menurut sumber tersebut, sangat beralasan yang bersangkutan monopoli proyek strategis di Wajo karena proyek yang turun di tahun 2025 ini hasil jemputannya.
Proyek jemputan adalah bagi rekanan tertentu yang mengurus proyek tersebut di Jakarta, hingga dialokasikan di daerah Wajo.
Istilah jemput ini tentu menggunakan biaya, sehingga rekanan yang menjemput itu bertindak sebagai penyedia jasa.
Hal itu yang terjadi di Kabupaten Wajo, hingga muncul istilah monopoli proyek dan menyerempet "HH" yang juga pernah disebut - sebut membiayai pasangan calon bupati dan wakil bupati (wabup) yang bertarung dan kini berkuasa.
Kelompok rekanan memperoleh informasi bahwa, "HH" sendiri yang telah mengeluarkan biaya pada Pilkada tahun 2024 lalu.
Informasi terungkap ketika HM menghadap bupati Andi Rosman, ternyata ditanggapi lain oleh "HH", seakan - akan HM minta proyek, padahal hanya silaturahmi dengan Bupati Wajo.
Sejumlah paket, tambah sumber lagi, pekerjaan senilai Rp 2 miliar lebih dikuasai "HH" sedangkan di bawah Rp 2 miliar di bagi - bagi ke kelompok rekanan tertentu yang dikoordinir oleh "HH".
Reporter: Andi Razak BW/redaksi.
Tidak ada komentar