Haris Yasin Limpo Tersangka Dugaan Korupsi 20 M Lebih Ditahan di Lapas Kelas I Makassar
Makassar, Radar Jakarta News.
Haris Yasin Limpo (HYL) yang merupakan adik kandung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (11/4/2023) lalu.
Haris ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar.
"Kami tahan di Lapas Kelas I Makassar,"kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi, S.H., M.H.
Soetarmi mengatakan, HYL ditetapkan kasus dugaan korupsi PDAM Makassar dengan kerugian negara Rp 20 M.
"Iya benar, HYL jadi tersangka. Kerugian negara Rp 20 miliar 318 juta," kata Soetarmi.
Setelah ditetapkan tersangka HYL digelandang ke Lapas Kelas I Makassar menggunakan rompi tahanan kejaksaan.
Seperti dilansir dari detik.com, kasus dugaan korupsi di lingkup PDAM Makassar mulai diusut sejak 2021 lalu. Kejati Sulsel mengungkap kasus ini berawal dari temuan audit BPK RI.
"Ini bermula dari hasil audit BPK RI," ungkap Kasi Penkum Kejati Sulsel, Idil saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/12/2021) silam.
Idil mengungkapkan, audit BPK RI awalnya menemukan kelebihan pembayaran bonus ke pegawai pada tahun 2017 dan 2019 senilai Rp 8.318.213.000 atau sekitar Rp 8 miliar.
Selanjutnya, audit BPK juga menemukan kelebihan pembayaran Asuransi Dwi Guna serta premi dana pensiun ganda sejak 2016, 2018, dan 2019 senilai Rp 31.448.367.629 atau sekitar Rp 31 miliar.
"Terhadap temuan ini BPK meminta agar semua kelebihan pembayaran tersebut agar dikembalikan tapi tidak dikembalikan," ungkap Idil.
Dia mengatakan, tim penyidik Pidsus Kejati Sulsel lantas memulai penyelidikan setelah menerima laporan kelebihan pembayaran sesuai audit BPK tak dikembalikan.
Sekilas HYL.
Haris Yasin Limpo (HYL) yang merupakan adik kandung Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dikenal sebagai seorang politisi Golkar. HYL yang merupakan anak nomor enam dari tujuh bersaudara mengawali kariernya dengan duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar periode 2009 - 2014. Dalam catatan kariernya, dia pernah memegang posisi strategis di Partai Golkar.
Saat itu HYL menjabat sebagai Ketua Harian Partai Golkar Makassar.
Anak dari seorang tentara bernama Muhammad Yasin Limpo yang pernah menjabat selaku Bupati Maros pada tahun 1962 dan ibu bernama Nurhayati ini pernah masuk dalam jajaran Komisaris Utama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) pada tahun 2016.
Pada 2015 - 2019, HYL menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PDAM Makassar setelah dilantik pada 25 September 2015. Setelah itu, dari PDAM pada 2019, HYL sempat mencoba peruntungan maju sebagai bakal calon anggota DPR RI Partai Golkar.
HYL saat itu maju di Dapil Sulsel 1 yang meliputi, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar namun kandas alias tidak lolos.
Kekayaan HYL.
Dilansir detik.com dari situs elhkpn.kpk.go.id, HYL terakhir kali melaporkan kekayaannya untuk 2016 lalu. Saat itu LHKPN - nya dilaporkan sebagai Komisaris Utama PT KIMA. Total kekayaan HYL saat itu adalah Rp 4.684.281.983.
Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan Rp 3.132.481.000, alat transportasi Rp 548.500.000, harta bergerak Rp 232.084.000, serta giro setara kas Rp 771.216.983.
Sebagai informasi, selain HYL, mantan Dirut Keuangan PDAM Kota Makassar Irawan Abadi juga dietapkan sebagai tersangka.
Reporter: Andi Razak BW
Editor: Ra Ja News/redaksi
Tidak ada komentar